Friday, November 4, 2011

Suap merayap dalam kantor

inilah.com jakarta - tangkaplah daku , kau akan ku suap , seakan kalimat itu yang muncrat dari para pelaku suap di negeri ini. isu suap kian menguap karena banyaknya pengusaha nakal gemar melakukan praktek suap . indonesia menjadi negara yang paling rawan suap di dunia.

laporan Transparency internasional yang melauncingkan bribe payer index 2011menempatkan indonesia sebagai peringkat ke EMPAT (4) terbawah negara yang paling banyak melakukan suap, dalam transaksi bisnis di luar negeri.
Berdasarkan Global Competitiveness Report (2011-2012), korupsi dilaporkan menjadi faktor paling menghambat penyelenggaraan bisnis di Indonesia. Korupsi memiliki nilai 15,4 pada 2011. Nilai tersebut naik 11,2 poin dari 2007 yang hanya 4,2.

“Kenaikan itu menempatkan korupsi pada peringkat paling buruk, dari 14 faktor yang paling menghambat bisnis di Indonesia," kata Manajer Departemen Tata Kelola Ekonomi TII, Frenky Simanjuntak.

Bribe payer index (BPI) merupakan hasil survei yang dilakukan secara berkala oleh Transparency International. Survei BPI dilakukan terhadap 28 negara yang secara kumulatif berperan signifikan terhadap perekonomian dunia, dengan total rasio foreign direct investment dan ekspor global sebesar 78 persen.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII), Luky Djani, di Jakarta, Kamis (3/11/2011), BPI 2011 memotret praktik suap yang dilakukan pelaku usaha terhadap penyelenggara negara di luar negara domisili kelompok usaha tersebut.

Responden dari survei ini adalah pelaku bisnis dari 28 negara terpilih. Menurut Luky, responden diminta untuk memberikan penilaian tentang seberapa sering mereka melakukan suap di negara-negara, di mana responden tersebut memiliki hubungan bisnis. Rentang penilaian antara 0-10.

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menilai perilaku suap yang dilakukan kelompok pengusaha terhadap pejabat negara telah membuat pengusaha menjadi tidak maju. Hal itu dikarenakan perilaku suap menambah cost atau biaya pengeluaran perusahaan menjadi lebih mahal.

Sejak lama Indonesia sangat merindukan bagaimana para pengusaha bisa maju dengan biaya murah. Tapi nyatanya masih banyak pelaku usaha yang terlibat suap kepada segelintir pejabat sehingga ikut merusak iklim bisnis.

Pada 2010 lalu, KADIN bersama KNKG membentuk Komunitas Pengusaha Anti Suap (KUPAS) dan Chevron diminta untuk menjadi koordinator untuk Multi-national Companies (MNC). Pada masa-masa awal kelahirannya, banyak yang bertanya apakah KUPAS akan berlanjut.

Sebenarnya, budaya suap yang sudah kian subur harus dihentikan, terutama di tubuh lembaga negara, karena suap bagian dari korupsi. Bahkan, Focus Group Discussion Anti-suap BUMN tahun lalu mengungkapkan bahwa budaya suap yang subur di Indonesia sudah berada di level yang perlu diwaspadai.Budaya suap sudah berada di taraf yang mengkhawatirkan.

Permasalahan saat ini yang dihadapi, bagaimana menciptakan bisnis tanpa suap, dan upaya-upaya apa yang harus dilakukan dunia usaha dalam melawan suap. Kadin Indonesia pun sudah menggalakkan program pemberantasan terhadap suap.

upaya melawan [raktek suap harus dilandasi prinsip perusahaan ingin mempertahankan kesinambungan usahanya dalam jangka panjang dan dalam koridor etika bisnis yang sehat. maukah penguasa dan pengusaha melaksanakannya ? jawaban masih tanda tanya yang besar <salam gendon masih pecundnag jomblo pandangan politik >
Share this article now on :

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))